jiwa beku,
ruang diri tak menyatu,
liar tak terbendung lagi,
sesat punca,
hilang bentuk,
berdoa terus,
selagi mampu,
agar hujan tidak menangis,
kesekian kali,
mungkin ini.
jalan yang terbaik,
yang bukan pada aku,
mengharap sepenuh rasa,
untuk dia sedar,
akan cinta,
setelah yang ada,
menjadi tiada,
kerna terpaksa pergi,
dari berdusta,
untuk terus bersama,
bermimpi sia,
setelah dia pergi,
mencuba aku,
sedaya mengerti,
atau mungkin selama ini,
...rindu dia bukan milik aku,
kasih dia bukan milik aku,
jiwa dia bukan milik aku,
senyum dia bukan milik aku,
bisik nya bukan milik aku,
mata sinarnya bukan milik aku,
segala yang ada kini bukan untuk aku...
namun untuk siapa?
dan mengapa?...bukan aku!
CINTA?, apa benar cinta itu boleh membunuh mereka-mereka yang merasa keberadaannya?. Atau mungkin lebih tragis dari itu, lebih kompleks dan payah untuk diterjemahkan dengan apa yang waras. Mereka yang merasa cinta dan mengakui mencintai mungkin juga adalah mereka yang terlebih dahulu mati!. atau mungkin mereka ini kan menjadi manusia yang paling malang sekali di atas pentas dunia ini. Bagaimana kiranya jika,”CINTA ITU BISA MEMBUNUH DIRINYA???”
Monday, September 15, 2008
kalaulah kamu mengerti sekali ini...kalaulah,
aku tak ingin memaksa cinta,
untuk datang hadir setelah itu,
kamu yang cuba lari,
dari makna mimpi kita,
kaget setelah takdir tuhan,
merentap makna kesempatan,
juga ruang untuk kita,
memaknakan sesuatu untuk kita,
namun semuanya telah hilang...sekali lagi,
sekali ini maha pedih!,lebih...19!
untuk datang hadir setelah itu,
kamu yang cuba lari,
dari makna mimpi kita,
kaget setelah takdir tuhan,
merentap makna kesempatan,
juga ruang untuk kita,
memaknakan sesuatu untuk kita,
namun semuanya telah hilang...sekali lagi,
sekali ini maha pedih!,lebih...19!
Sunday, September 14, 2008
yang tersirat dibalik keras dinding hati 19!
"mungkin,sudah tiba masanya aku perlu melupakan tiap apa yang pernah terjalin antara kita...19" bisik hati 16 yang dari tadi mengharap 19 akan membalas tiap kata yang telah 16 ucapkan sehabis mungkin, memohon agar 19 kembali seperti sedia adanya. namun apa yang didapati oleh 16 hanya kosong dan sakit yang memakan hatinya sendiri. kaget dan keliru dia, mencuba untuk memahami tiap yang 19 olahkan waktu itu." logikkah?,19 merajuk sejauh ini,membiarkan aku bertanya,dan seolah sengaja membiarkan aku larut didalam perasaan yang terlalu-lalu asing,untuk apa semua ini?,atau 19 sudah mulai bosan dan mulai sedar akan cinta yang baru untuk dirinya pada waktu yang kosong setiadanya aku" pertanyaan demi persoalan meraja di ruang kalbu 16. kompleks dan semakin hilang punca dia...
...atau ini adalah redha yang harus diterima 16 untuk melihat 19 bahagia...atau mungkin sebaliknya???,semuanya diserahkan pada sang pencipta,agar hendaknya 19 sedar yang apa yang direncanakannya ketika ini adalah kesilapan yang maha besar!
Subscribe to:
Posts (Atom)