Mengapa manusia sekecil kita perlu untuk mengkhianati cinta?,mengapa perlu kita untuk tidak terus setia dengan mereka-mereka yang pernah kita robek hatinya?. Manusia kah kita?,jika hanya mampu untuk berjanji dan bersumpah untuk bersama hidup dan mati!. Tapi?
Hidup dan mati?,yakinkah kita dengan apa yang terucap pada tiap saat kita menatap mata orang yang kita sayang ketika itu. Ya, ketika kita setia dan masih mampu untuk berkata kita akan tetap bersama dengan nya dalam tiap bentuk duka dan luka di kongsi sepenuh mungkin sempurna sekali. Tidak akan tersisa walau sekelumit pun!.
...Ya!,aku disini untuk bertanya pada kalian,mereka-mereka yang pernah kita lukakan sebelum kita benar-benar merasa cinta. Mungkin sudah,tengah ataupun belum mampu lagi, masih buta untuk menilai yang ada di depan mata. Aku juga seperti kalian, pernah melukakan dan di luka kan!!!. Dan yang paling tragis sekali, aku dilukakan saat aku merasa CINTA!. Merasa yang “si dia” ini adalah noktah pada tiap pencarian hidup aku sebagai seorang yang di haruskan untuk mencinta. Aku pernah mengagungkan seseorang itu seperti cinta aku pada bonda ku!. Dia maha bermakna untuk aku. Tiap waktu dan ketika yang berlalu adalah milik kami (anugerahNYA). Aku telah menjadi seorang lelaki yang paling setia untuk “si dia” yang ingin aku kenal hatinya.
Dan kita sebagai sepasangan HAWA&ADAM tidak mampu untuk lari dari dugaan-nya, kami seringkali gagal didalam mencari makna keserasian. Aku dan dia datang dari bentuk-bentuk yang berbeza. Kehidupan-kehidupan yang pernah kalah dan kenangan-kenangan hitam yang mampu menjerut dan membunuh jika tiada yang memberi ruang kesekian kali. Kami pernah lemas dalam ego sebagai seorang manusia yang hanya mampu meneruskan hidup yang “cumalah” ini.bahagia kami...
Hinggalah, pada waktu itu, ketika yang tidak mudah untuk aku lupakan,saat yang aku rasakan tiap apa yang telah terbina di antara kami telah hilang arah,musnah punca,dengan marak amarah yang membuak memaksa aku untuk pergi,setelah aku dapati “si dia” telah curang dengan sempurna sekali. Aku hilang bentuk, kaget dan terkesima jauh cuba lari jauh dari apa yang di namakan sebuah peluang yang hanya sia untuk aku berikan lagi,setelah beberapa kali aku maafkan, namun tetap saja berulang, dan kali ini benar-benar berbekas!.
Mulai dari hari itu, aku menjadi seorang yang kompleks dan ego!, aku jadi bukan aku,aku telah larut didalam bentuk yang tidak nyata dan terlalu-lalu lain. Siapa aku?,mengapa apa yang telah kita kejar sekian ini sengaja kau khianati?,bisik itu kian meraja dan melumpuhkan percaya semakin hari pada apa yang di namakan kesanggupan untuk setia. Aku kehilangan...dan dia telah menyesali tiap yang terjadi,kesemuanya sejak dari mula lagi dia telah mengaku sepenuh jiwa untuk memohon kembali untuk menebus tiap salah. Dia berikrar pada aku untuk tetap terus bersama sekali lagi. Namun,semua yang ingin dia lakukan telah terlalu lambat, kerna sepanjang kami menjauh. Dia dan aku sudah punya seseorang yang lain!. Aku dengan hidup yang aku rasakan semakin pelik dan dia dengan cita-citanya yang perlu dia kecapi.
Aku tidak pernah lupa, suatu malam aku telah datang kepadanya,mengaku rindu dan lemas didalam ego sendiri ingin kan kami untuk kembali kesekian kali. aku telah korbankan hawa yang ada dengan aku ketika itu untuk membuktikan yang aku salah dan ingin memberi nya peluang untuk menebus kembali tiap salah yang pernah terolah antara kami. Aku dan dia cuba untuk berikrar untuk terus hidup berdua. dan akhirnya,aku sebenarnya telah terlambat untuk membuat keputusan,dia tidak mampu lari katanya,dia sayang kan aku dan apa yang pernah terbina,namun dia tidak yakin akan hati aku. Aku kesal dan marah pada diri sendiri,”mengapa perlu sejauh ini kau hukumi aku,sedang bukan aku yang memulakan angkara!”, aku semakin keliru dan pedih menahan hati yang masih sabar meyakinkan dia akan kembali untuk aku!, tapi,semua itu hanyalah sesuatu yang terlalu payah dan sukar kerana ruang hatinya telah ditawan. Sekali lagi dia ingin aku yakini hatinya.
Namun, dia tidak pernah melihat pada sudut pandang aku menilai semua yang telah terjadi antara kami, dia hanya memikirkan kepentingan sendiri hingga luka yang dia tinggalkan pun tidak mampu dia sembuhi,dan kini dia ingin pergi,melupakan tiap yang ada dengan alasan aku telah berubah!,”dari ruang mana kau melihat aku berubah?”,dan kerap itulah jawapannya adalah tidak tahu!. Aku redha...
Kalian,aku tidak pernah menyesal kerana setia pada “si dia” ini, aku tidak pernah sesal pun pernah kembali pada hidupnya malam itu,kerna waktu itu aku cuba untuk menyedarkan tiap salah kami berdua. namun yang aku terima darinya hanya...”kau pergilah dari hidup aku, dan jangan pernah kau tanyakan tentang aku atau apa saja yang berkaitan dengan hidup aku,kau dengan hidup kau sendiri,kini!”, aku terkejut dan tidak mampu untuk berkata apa, dan dia telah benar-benar meremukkan tiap apa yang sudah luka!,” sekali lagi aku cuba redha, kerna aku tidak kalah kerna pernah untuk menyelamatkan apa yang ada,”kau manusia yang sempurna,aku tahu aku bukan seperti kau, kau sempurna,aku tidak!!!” aku keliru dan bertanya pada diri aku sendiri,”mengapa aku saja,mengapa salah ini sengaja di bebani pada aku,kamu?..kita sama-sama salah,dan kamu tidak pernah terfikir untuk merubahnya bersama!!!” jeritku dalam-dalam di benak...ini takdir-NYA,pujuk hati ku. Redhalah...
Setelah apa yang terjadi antara aku dan “si dia”, aku mula memahami, dan beroleh jawapan untuk semua persoalan ini,KITA CUMA MANUSIA,AKU,”SI DIA” DAN KALIAN!,KITA TAK SEMPURNA, SELALU SALAH DAN MENYALAHKAN,DAN HIDUP ADALAH KARMA...perlu terus,hendak-NYA!
NAMUN AKU PERCAYA PADA KEAJAIBAN SEBUAH CINTA 14306!!!,kali ini berbeda...
22/10/2008 3:41:14